Salah satu Instrument Device yang banyak digunakan di Industri adalah Pressure Transmitter. Pressure Transmitter merupakan sebuah alat ukur tekanan yang terdiri dari Sensor Pressure/Tranducer dan juga Transmitters sebagai pengubah output signalnya.
Jadi dalam satu device ini terdapat dua buah perangkat yang harus kita check dan kalibrasi.
Sebelum memulai pekerjaan, perlu dipahami terlebih dahulu "Bagaimana Cara Kalibrasi Pressure Transmitter" yang berlaku di tempat kita bekerja. Pastikan sudah sesuai Prosedur atau SOP yang berlaku.
Namun secara umum, kita akan memberikan "Tutorial Kalibrasi Pressure Transmitter" atau panduan "Bagaimana Melakukan Kalibrasi Pressure Transmitter" yang baik dan benar.
Tutorial Kalibrasi Pressure Transmitter |
Melakukan Pendataan pada Pressure Transmitter
Hal pertama yang harus dilakukan adalah, melakukan pengecekan baik pada spesifikasi ataupun kelengkapan dari alat ukur yang akan kita Kalibrasi. Dalam hal ini Pressure Transmitter.
Silakan catat data berupa spesifikasi dari Pressure Transmitter, meliputi Tag Number, Deskripsi Fungsi, Range Operasional, Range Kalibrasi jika ada.
Menyiapkan Tempat dan Alat
Hal yang kedua adalah, menyiapkan tempat dan peralatan Kalibrasi. Untuk Tempatnya sendiri bisa dilakukan di Lab Kalibrasi yang sudah tersertifikasi sesuai ISO 17025 dan juga bersertifikasi. Atau bisa kita lakukan di tempat kerja kita menggunakan Standard Kalibrasi yang bersertifikasi valid.
Untuk Pressure Transmitter yang sudah Smart dan support dengan HART, kita membutuhkan peralatan sebagai berikut;
- Standard mA tersertifikasi.
- Standard Calibrator Pressure Tersertifikasi.
- Field Communicator/ HART Configurator.
- Barrier berupa Resistor 250 Ohm.
- DC Power Supply 24 VDC.
Rangkaian Kalibrasi Pressure Transmitter
Pada Tutorial ini, kita mengasumsikan Pressure Transmitter yang akan kita kalibrasi merupakan Smart Transmitter yang sudah support dengan HART Protocol. Sehingga kita membutuhkan HART Communicator untuk melakukan adjustment nanti pada Pressure Transmitter kita.
Untuk "Rangkaian Kalibrasi Pressure Transmitter", bisa dilihat pada gambar berikut;
Rangkaian Kalibrasi Pressure Transmitter |
Menyiapkan Table untuk Laporan Kalibrasi
Jangan lupa juga untuk menyiapkan table guna mencatat semua data penting selama proses Kalibrasi berlangsung. Sebagai contoh, bisa teman-teman lihat contoh Table berikut ini;
Contoh Tabulasi Kalibrasi Pressure Transmitter |
Pada contoh tabulasi diatas, Range dari Pressure Transmittter dari 0 - 10 Bar. Pengambilan data dilakukan sebanyak tiga kali dengan sample data 12 buah. Jadi Samplenya dipecah 0, 2, 4, 6, 8, 10. Dilakukan untuk data naik dan juga data turun.
Selain untuk pembacaan Pressure, kita juga perlu mengambil data untuk output Transmitternya. Dalam contoh kita gunakan Standard Signal mA 4-20.
Table juga terdiri dari Data sebelum Kalibrasi atau Adjustment dan juga data sesudahnya.
Pengambilan Data
Setelah semuanya siap, silakan memulai Kalibrasi Pressure Transmitter. Data pertama yang diambil adalah, 0 Bar. Cukup mudah dilakukan. Bisa langsung dicatat saja.
Selanjutnya, secara bertahap inject Pressure menggunakan Pressure Calibrator yang sudah include dengan Pompa. mulai dari 2Bar, 4, 6, 8, 10 dan juga data turun. 10, 8, 6, 4, 2, dan 0. Masing-masing data bisa dilakukan pengambilan sebanyak 3 kali.
Catat Nilai Pressure yang terbaca pada unit under test (UUT) Pressure Transmitter.
Catat juga nilai dari output signal dari Transmitter berupa mA.
Contoh Data Hasil Kalibrasi |
Pada data tabulasi diatas, kita juga menghitung besarnya nilai error berdasarkan rerata dari data yang kita ambil. Terlihat jika nilai error masih cukup rendah yanga rtinya menunjukan tingkat akurasi dari PRessure Transmitter masih cukup baik.
Untuk output mA nya sendiri masih sesuai dengan standard.
Jika di Standard Qualitas yang berlaku di Perusahaan sudah diterapkan atau sudah mengacu ke SOP QMS ISO 9001:2015, sebagai contoh kita tetapkan data error harus < 0.5%. Maka data tersebut masuk kategori Approved. Tidak perlu dilakukan Adjustment atau koreksi sama sekali terhadap alat.
Proses Kalibrasi bisa dilanjutkan ke UUT/Device lainnya.
Contoh Kasus
Pada Proses Kalibrasi Pressure Transmitter, kita akan menemukan beberapa kasus terkait pengambilan data.
Kasus yang pertama adalah Terjadi Penyimpangan pada pembacaan Pressure Transmitter, Tetapi untuk Output Transmitter masih bagus.
Kasus 1 |
Pada kasus tersebut, jika Penyimpangan terjadi cukup besar berdasarkan data pengambilan yang kita lakukan atau melebihi batas tolerasi maka kita bisa melakukan adjustment terhadap sensor. Silakan lakukan Trim Zero dan juga SPAN pada Sensor.
Kasus kedua adalah, pembacaan Pressure oleh UUT/Device dalam kondisi baik. Namun terjadi penyimpangan pada output Transmitter.
Kasus 2 |
Pada Kasus Tersebut, Kita cukup melakukan Adjustment pada Output Signal dari Transmitter. Lakukan Trim pada Zero dan juga SPANnya. Dengan catatan, sudah melebihi standard tolerasi yang berlaku di Perusahaan masing-masing.
Kasus Ketigaa adalah, Terjadi Penyimpangan baik pada Sensor ataupun juga output Transmitter. Untuk Kasus ini, kita bisa melakukan adjustment pada keduanya.
Kasus 3 |
Namun jika penyimpangan masih masuk dalam standard tolerasi yang berlaku, kita tidak perlu melakukan adjustment apapun pada Device/UUT yang sedang kita kalibrasi.
Membuat Laporan Kalibrasi
Tahapan terakhir dari Kalibrasi Pressure Transmitter adalah membuat laporan hasil kalibrasi. Format laporan bisa disesuaikan dengan yang berlaku di masing-masing perusahaan.
Data yang masuk dalam Report kalibrasi adalah data device/uut yang dikalibrasi, Pengambilan data, Data dan spesifikasi dari Standard Kalibrator atau Tools Peralatan termasuk sertifikat kalibrasinya, Tanggal dan Jam Pengambilan data, Pengambilan dilakukan oleh siapa, direview dan juga approval.
Jangan lupa untuk ditandatangani.
Demikianlah "Tutorial Kalibrasi Pressure Transmitter". Semoga Bermanfaat.
1 Komentar
good information
BalasHapus